Entri yang Diunggulkan

UPR BERSERTIFIKASI EXCELLENT

Alhamdulillah,  saya sebagai ketua unit pembenihan rakyat (UPR) "TIRTA KAMANDANU" mengucapkan selamat dan sukses atas kerjasama s...

Minggu, 06 November 2016

UPR BERSERTIFIKASI EXCELLENT

Alhamdulillah, 
saya sebagai ketua unit pembenihan rakyat (UPR) "TIRTA KAMANDANU" mengucapkan selamat dan sukses atas kerjasama semua anggota unit pembenihan rakyat (UPR) "TIRTA KAMANDANU" telah mendapatkan sertifikat (dari pemerintah), CBIB (cara budidaya ikan yang baik) Direktorat Produksi Dan Usaha Budidaya-DJPB-KKP nomor 1004.3105.A1.B0-FormCPIB16 dengan predikat:  EXCELLENT  pada tanggal 31 Mei 2016. situs web resminya klik disini,  http://cbib.kkp.go.id/.  
bagi sahabat yang menginginkan data lengkap unit pembenihan rakyat (UPR) yang mendapatkan sertifikat CBIB dapat membuka situsnya disini ( http://www.cbib.kkp.go.id/arsip/c/60/Unit-Pembenihan-Bersertifikat-CPIB-Cara-Pembenihan-Ikan-yang-Baik/?category_id= ), lalu unduh lampiran file-nya dalam format pdf. Sahabat bisa mendapatkan informasi UPR se-Indonesia yang mendapatkan sertifikat CBIB disitu.


***salam ternak***

Kamis, 03 November 2016

denah / peta

silakan mampir..

Bagi sahabat blogger yang ingin sharing tentang perbenihan lele, silakan datang ke goeboeg saya, lokasinya klik disini. Itung-itung sekalian jalan2 mencari udara segar di obyek wisata watu payung.

Selasa, 01 November 2016

MEMBUAT SENDIRI 

PAKAN LELE ALTERNATIF


Met pagi Sedulur kadang ternak lele se- Indonesia, kali ini saya pak Harno Brewok posting ulasan tentang pakan lele alternatif yang sangat mungkin kita dapatkan. Semoga bermanfaat..

**


Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele. Sialnya, harga pakan lele tidak murah. Sebagian besar bahan bakunya diimpor. Hal ini banyak dikeluhkan para peternak ikan.
Untuk menjawab kendala di atas, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara membuat pakan lele alternatif dan sebagai subtitusi pelet buatan pabrik. Terdapat dua tipe pakan alternatif yang akan dipaparkan di sini, yakni pakan dari bahan-bahan utama dan pakan yang memanfaatkan bahan sisa-sisa.Pakan dari bahan utama dibuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Sedangan pakan tambahan didapatkan dari bahan-bahan organik sisa atau yang harganya murah dan ketersediaanya melimpah.

Kandungan nutrisi pakan
Pakan lele yang baik harus memenuhi rasio pemberian pakan dengan penambahan bobot tubuh kurang dari satu (Feed Conversion Ratio/FCR>1). Artinya, setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan menambah bobot tubuh sebanyak 1 kg. Jadi semakin kecil rasio FCR-nya, semakin baik pakannya.
Penyediaan pakan lele untuk pakan utama harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Pakan tersebut harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein berfungsi sebagai sumber energi utama. Jenis ikan karnivora semacam lele membutuhkan protein yang tinggi yaitu lebih dari 35% dari berat pakan.
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi tambahan penting. Selain sebagai sumber energi, lemak sangat penting untuk kelangsungan hidup ikan, melarutkan beberapa jenis vitamin dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air. Penambahan lemak pada pakan juga mempengaruhi rasa dan mutu pakan. Lele membutuhkan lemak dengan kadar 4-5 persen dari berat pakan. Kadar lemak tidak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan penimbunan lemak pada usus dan hati ikan, sehingga ikan jadi kurang nafsu makannya.
Karbohidrat terdiri dari senyawa serat kasar dan bahan bebas tanpa nitrogen. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Selain berfungsi sebagai nutrisi, karbohidrat juga bisa menjadi bahan perekat dalam pembuatan pakan lele. Kandungan karbohidrat pada pakan lele sebaiknya ada pada kisaran 4-6 persen.
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah kecil, namun peranannya sangat vital. Perannya untuk mempertahankan kondisi dan daya tahan tubuh. Vitamin umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan, jadi harus dipenuhi dari luar atau pakan. Kebutuhan vitamin akan menurun seiring dengan pertumbuhan besar ikan.
Satu lagi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil namun penting, yakni mineral. Mineral ini memainkan peran penting dalam membangun struktur tulang ikan dan dalam fungsi metabolisme. Mineral terdiri dari makromineral dan mikromineral. Makromineral yang terkandung dalam tubuh ikan diantaranya kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (K), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikromineral antara lain besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), kobalt (Co), nikel (Ni) fluor (F), krom (Cr), silikon (Si) dan selenium (Se).
Membuat pakan lele alternatif
Pakan alternatif pengganti pelet bisa kita buat dari berbagai bahan. Kandungan utama pelet yang paling dominan adalah tepung ikan. Tepung ikan digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan gizi lainnya. Namun harga tepung ikan ini mahal, oleh karena itu kita bisa mencampurnya dengan bahan-bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi kandungan protein yang ada.
Pakan lele alternatif yang kita buat harus disesuaikan dengan kebutuhan standar ikan lele untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat (lihat kembali tabel di atas). Untuk itu, ada banyak bahan alternatif yang bisa kita dapatkan, sebaiknya yang menjadi acuan adalah kandungan protein. Berikut tabel berbagai bahan beserta kandungannya dalam satuan persen (%):

BahanProteinLemak
Tepung Ikan62.998.4
Tepung Kedelai36,614.30
Bungkil Kelapa18.4615.73
Tepung Jagung10.400.53
Dedak Halus15.586.8
Tepung Tapioka2.62.6
Misalnya, kita ingin membuat pakan lele dari campuran 50 kg tepung ikan (kandungan protein 62,9%) dengan 50 kg dedak halus (15,58%), apakah campuran tersebut memenuhi kebutuhan protein ikan lele?
Jumlah protein dalam tepung ikan = 62,9% x 50 kg = 31,45 kg
Jumlah protein dalam dedak halus = 15,58 x 50 kg = 7,79 kg
Jumlah total protein dari tepung ikan dan dedak halus = 39,24 kg
Artinya dari total berat bahan baku 100 kg didapat protein 39,24 kg atau 39,24% dari adonan tersebut adalah protein. Hal ini mencukupi untuk pakan lele dimana minimal tersedia kandungan protein kasar sebanyak 30%.
Untuk memperkaya kandungan nutrisi, kita bisa menambahkannya dengan berbagai vitamin ikan yang tersedia di pasaran.
Membuat pakan lele tambahan
Disebut pakan tambahan karena tujuannya untuk melengkapi pemberian pakan utama. Kandungan nutrisi pada pakan lele tambahan tidak bisa ditakar dengan tepat. Namun kandungannya masih bisa kita kira-kira. Pemberian pakan lele tambahan dalam budidaya lele intensif bisa menekan biaya pengeluaran pakan, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan yang lebih besar. Bahan-bahan berikut disarikan dari pengalaman-pengalaman para peternak lele.

a. Limbah peternakan unggas
Beruntung bagi peternak yang lokasinya dekat dengan peternakan unggas (ayam atau puyuh). Peternakan unggas biasanya menghasilkan limbah berupa ayam mati dalam jumlah yang kontinyu. Limbah tersebut bisa kita gunakan untuk pakan lele. Karena ikan lele pada hakikatnya adalan hewan karnivora.

Bangkai ayam atau puyuh sebaiknya tidak diberikan begitu saja untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ikan. Bangkai harus dibersihkan terlebih dahulu bulu dengan cara direbus. Selain menghilangkan bulu, proses perebusan berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam bangkai. Perebusan bisa dilakukan dalam drum-drum besar.

Setelah direbus diamkan bangkai tersebut sampai dingin, lalu berikan pada ikan lele pada hari yang sama. Pakan diberikan dengan cara digantung dan celupkan pakan dalam air kolam. Setelah habis angkat kerangka yang tersisa jangan sampai menjadi residu dalam kolam.

b. Keong mas atau bekicotDisebagian tempat, keong mas merupakan hama bagi petani padi. Kita bisa memanfaatkan daging keong yang kaya protein untuk pakan lele tambahan. Keong mas mudah ditemukan di daerah pesawahan. Cara mengumpulkannya pun mudah, apalagi kalau tempat kita ada di pedesaan. Tinggal pasang plang, terima keong mas lalu nego, beres urusan.

Sama seperti bangkai unggas, keog mas hendaknya tidak diberikan secara langsung. Rebus terlebih dahulu keong mas atau bekicot dalam air mendidih selama beberapa menit. Perebusan ini fungsinya untuk mengempukan daging, memudahkan pelepasan cangkang, dan membunuh bibit penyakit yang tidak dikehendaki. Setelah direbus, lepaskan cangkangnya dengan cara dicukil menggunakan garpu. Kemudian, daging keong didinginkan dan dicincang kecil-kecil.

c. Belatung
Belatung (maggot) merupakan sumber protein yang baik buat ikan lele. Belatung dihasilkan dari lalat. Ada beberapa jenis belatung yang cocok untuk dijadikan, salah satunya dari lalat black soldier fly /Hermetia illucens ( apa itu 
Hermetia illucens silakan klik disini). Mengapa black soldier fly? Karena belatung ini memiliki kandungan protein kasar hingga 40% dan menurut penelitan BBPAT cocok untuk pakan lele tambahan.

Untuk membiakkan belatung ini cukup sediakan ember, daun pisang, ampas tahu, sisa ikan asin dan bisa ditambahkan kotoran ayam. Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat black soldier fly mau bertelur. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan.

Setelah kira-kira 3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen. Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 kg. Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat.

d. Ikan rucah
Bagi para peternak yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan, opsi ini bisa menjadi pilihan yang efektif. Ikan rucah atau ikan sisa tangkapan yang kecil-kecil yang tidak dikonsumsi manusia biasanya dijual dengan harga murah. Ikan ini bisa kita manfaatkan untuk pakan lele tambahan.
Ikan rucah biasanya tidak banyak mengandung tulang atau duri. Bagi ikan rucah seperti ini tidak memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Bisa langsung dicincang dan diberikan pada lele. Namun bagi ikan yang banyak mengandung tulang atau duri, sebaiknya direbus dahulu.

Demikian sharing saya tentang pakan tambahan untuk lele, yang saya dapatkan dari alamtani. Terimakasih..

***salam ternak***
Manajemen Pakan Lele di Kolam Terpal




Kolam terpal adalah kolam yang dasar dan sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal untuk usaha budidaya ikan banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan kolam konvensional, antara lain dapat diterapkan di lahan pekarangan yang sempit serta di lahan yang terbatas kesediaan airnya.
Faktor penentu keberhasilan budidaya lele diantaranya adalah manajemen pakan. Kesalahan dalam pemilihan jenis pakan, cara pemberian, dan jumlahnya dapat berakibat menipisnya keuntungan, mengingat 60% dari biaya produksi adalah biaya pakan. Untuk pembesaran ikan lele, sebaiknya digunakan pakan terapung agar mudah mengontrol jumlah pakan yang diberikan. Pemberian pakan berlebih dan lolos ke dasar kolam berisiko meningkatkan kadar amonia dan nitrit yang merupakan racun bagi ikan, terutama di kolam terpal.

       
  Beternak Lele sistem kolam terpal diperlukan manajemen pakan yang baik. sumber gambar: BPTP Yogyakarta
Pakan lele sebaiknya memiliki kandungan protein yang memadai, sekitar 32-33% sehingga dapat memacu pertumbuhan ikan. Guna meningkatkan daya tahan lele terhadap stres karena kepadatan yang tinggi maupun perubahan lingkungan, tambahkan vitamin C pada pakan sebanyak 3-5 gram dilarutkan dalam air kemudian disemprotkan pada 1 kg pakan beberapa saat sebelum diberikan pada lele. Ikan lele aktif pada di malam hari sehingga pemberian pakan sebaiknya diberikan pada malam hari, atau paling tidak pagi hari sebelum pukul 07.00 dan sore hari sekitar pukul 19.00. Pakan diberikan secara ad libitum atau sampai ikan kenyang yang ditandai dengan berkurangnya respons ikan terhadap pakan yang diberikan. Pemberian pakan disebar secara merata di permukaan kolam. Dengan demikian, semua ikan mendapat pakan secara merata sehingga pertumbuhan semua lele merata. Selain penggunaan pakan pelet, lele juga dapat diberi pakan alternatif berupa limbah seperti limbah pemotongan ayam, bekicot, keong mas, ikan rucah, dan lain-lain. Pakan alternatif ini, dapat menghemat biaya produksi.
Budidaya lele di kolam terpal dengan manejemen pakan tersebut telah dicoba di lokasi M-KRPL lahan kering di Desa Wareng, Kecamatan Wonosari dan Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2012, dengan Food Convertion Ratio (FCR) atau konversi pakan 1,1—1,2. Manajemen pakan yang baik harus didukung dengan benih yang unggul dan manajemen kualitas air. Selain hasil ikannya yang dapat dipanen untuk menambah gizi keluarga, air kolam sangat bagus dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.

***Salam Ternak***
sumber materi: BPTP Yogya